Yang termasuk ciri-ciri Rhodophyta (Ganggang Merah) adalah sebagai berikut:
a. Rhodophyta mempunyai bentuk tubuh seperti rumput, sehingga sering disebut rumput laut.
b. Rhodophyta memiliki tubuh bersel banyak dan berbentuk seperti lembaran.
c. Rhodophyta mengandung klorofil, pigmen fikoeritrin, dan pigmen fikosianin.
d. Rhodophyta bereproduksi secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.
Contoh Rhodophyta (Ganggang Merah) adalah: eubeuma spinosum, gelidium, kallimenia, dan scinata. Rhodophyta biasanya ditemukan dalam air laut lebih hangat dan lebih lembut dan lebih kecil dari alga coklat (phaeophita). Rhodophyta juga dapat tumbuh pada kedalaman lebih di lautan, karena ganggang merah menyerap panjang gelombang hijau, ungu, dan biru, yang menembus terdalam di bawah permukaan air. Karena penyerapan variabel cahaya sebagai fungsi dari panjang gelombang terhadap kedalaman, warna dominan perubahan ganggang dengan meningkatnya kedalaman. Secara khusus, ganggang merah cenderung berubah dari warna hijau pada yang dangkal, daerah pantai berbatu menjadi coklat pada kedalaman menengah dan akhirnya merah pada kedalaman lebih, pada ganggang terdalam hampir hitam. Mereka juga memiliki materi mucilaginous untuk menolak pengeringan.
Beberapa rhodophyta penting dalam pembentukan terumbu karang, pada beberapa atol Pasifik, alga merah telah memberikan kontribusi yang jauh lebih ke struktur karang dari organisme lain, bahkan lebih dari karang. Rhodophyta karang ini disebut alga koralin, karena mereka mengeluarkan cangkang keras dari karbonat di sekitar mereka.
Sebagian besar ganggang merah adalah multiseluler. Bentuk talusnya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Tubuhnya ditutupi kalsium karbonat (CaCO3). Dinding sel ganggang merah terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir. Adapun cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung floridean. Contoh anggota Rhodophyta antara lain Eucheuma spinosum yang digunakan sebagai bahan agar-agar, Gracilaria, Gellidium, dan Gigartina mamilosa
Apakah menjadi notaris itu stres?
Notaris bukanlah manusia super. Mereka mungkin berurusan dengan gangguan pemusatan perhatian, gangguan sindrom pasca trauma, disleksia, gangguan penglihatan, depresi atau gangguan lainnya dan yang dapat membuat stres jika notaris tidak mampu mengelola lingkungan kerjanya.