Biologi

Fungsi Sitoskeleton

Fungsi Sitoskeleton

Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma eukariota. Sitoskeleton terdiri atas mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen antara yang tersusun atas protein.

Sitoskeleton

A. Mikrofilamen.

Mikrofilamen atau filamen aktin adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm. Karena kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.Mikrofilamen seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin. Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel dan peroksisom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase.
Mikrofilamen berfungsi menentukan perubahan bentuk sel

B. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel. Mikrotubul berukuran kecil, melengkung, berbentuk silindris, kaku, dimana ditemukan di setiap sel yang sedang mengalami pembelahan. Mikrotubul memiliki diameter luar kira-kira 250◦A dengan diameter dinding kira-kira 50◦A. struktur mikrotubul sangat menarik hampir sama di semua jenis organisme. Analisis ultrastruktural secara negatif menunjukan noda pada potongan mikrotubul, ini menunjukan bahwa dindingnya ialah polimer yang tersusun atau subunit globular. Pemeriksaan potongan melintang dari dinding mikrotubul menunjukan biasanya 13 subunit yang memutar sehingga membentuk dinding. Ketika permukaannya dilakukan secara membujur maka memperlihatkan protofilament. Ketika mikrotubul yang retak, 13 protofilament pembuat dinding tersebut dapat dilihat, menandakan perkumpulan dari subunit mengitari dinding mikrotubul. Satu berkas dari subunit-subunit tadi terlihat berpola spiral seperti bentuk sekrup.
Mikrotubulus berfungsi mempertahankan bentuk sel.

C. Filamen antara

Filamen antara atau Filament Intermediet merupakan serabut penyusun sitoskeleton berupa rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Disebut serabut antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubulus dan mikrofilamen Melintang membentuk tubulus dan setiap tubulus di bangun oleh 4 atau 5 protofilamen. Pada sel epidermis disebut tonofilamen, dan pada sel saraf disebut neurofilamen Filamen antara berukuran 8-12 nm, yang dapat berbentuk tunggal / kelompok. Filamen antara tersusun atas protein yang disebut fimentin.
Filamen merupakan peralatan sel yang lebih permanen daripada mikrotubulus dan mikrofilamen yang sering dibongkar pasang dalam berbagai macam keadaan sel. Perlakuan kimiawi yang memindahkan mikrotubulus dan mikrofilamen dari sitoplasma meninggalkan jalinan filamen antara dalam bentuk aslinya.
Filamen antara berfungsi memperkuat bentuk sel dan posisi organel tertentu.