Biologi

Fungsi Unsur-Unsur Hara bagi Tanaman

Sumber-sumber nutrisi bagi tumbuhan berupa zat-zat organik dan zat-zat anorganik. Perbaikan kesuburan tanah secara alami dengan pemupukan, baik menggunakan pupuk alami maupun pupuk buatan banyak dilakukan oleh para petani. Disamping penambahan zat-zat organik dan zat-zat anorganik, nutrisi yang ada dalam tanah berasal dari hasil pelapukan mineral anorganik dan hasil biodegradasi bahan organik. Unsur-unsur yang telah tersedia dalam media tanam (misalnya
tanah) tidak segera dapat dipergunakan oleh tumbuhan apabila faktor-faktor lain tidak terpenuhi, misalnya adanya mikrobia dalam tanah.
Unsur makro terdiri dari: C (karbon), H (hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), S (sulfur), P (fosfor), K (kalium), Mg (magnesium), dan Ca (kalsium). Unsur mikro terdiri dari: Cl (klor), Fe (besi), B (boron),
Mn (mangaan), Zn (seng), Co (koper), dan Mo (molibdeum).
Tumbuhan yang kekurangan nutrien pada media tanamnya akan mengalami defi siensi. Apabila hal ini terjadi, maka pertumbuhan dan perkembangannya tidak sempurna.

Fungsi Unsur Hara bagi Tanaman

Berikut adalah tabel fungsi unsur dan penyakit tumbuhan akibat kekurangan unsur.

Fungsi Unsur Hara

Fungsi Unsur Hara

Fungsi Unsur Hara
Fungsi Unsur Hara

Unsur-unsur tersebut dapat segera digunakan oleh tanaman apabila didukung oleh faktor pH tanah yang sesuai. Pada umumnya pH yang baik untuk banyak tanaman adalah 6,0 – 7,0. Tanaman kentang,
ubi jalar cocok pada pH 4,5 – 5,5 sedangkan seledri, kubis pada pH 6,5 – 7,5. Dari manakah unsur-unsur tersebut diperoleh? Di depan telah disebut bahwa unsur-unsur tersebut ada yang diambil dari tanah, ada pula yang diambil dari udara dan air seperti C, H dan O.
Apakah kalian pernah melihat para petani membiarkan batang padinya berada di sawah setelah
selesai dipanen? Batang-batang padi tersebut dapat berfungsi sebagai pupuk organik. Semua bagian
tubuh tumbuhan dapat dipakai sebagai pupuk organik. Bahkan beberapa tumbuhan dari jenis
tumbuhan polong-polongan, selain sebagai sumber pupuk organik, akar tumbuhan tersebut memiliki
bintil-bintil akar yang kaya mikroorganisme Rhizobium yang dapat mengikat N dari udara.
Pupuk organik yang lain, berasal dari kotoran hewan atau bangkai hewan (hewan yang telah
mati). Kotoran hewan meliputi kotoran sapi, kotoran domba, kambing, kuda, dan kerbau. Pupuk
organik diguna kan sebagai pupuk dasar. Rekombinasi penggunaan pupuk kandang untuk tanaman
dan kandungan unsur N, P, dan K pada pupuk organik.
Tanah yang cukup mengandung pupuk organik, mampu mengikat air lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Beberapa mikrofauna dan mikrofl ora yang ada dalam tanah berperan dalam penyedia unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya. Mikroorganisme tersebut adalah bakteri nitrifi kasi, bakteri Rhizobium, Azotobakter, Nitrosomonas, dan Nitrosococcus. Tumbuhan paku air Azolla pinata dan ganggang hijau biru dapat mengikat N dari udara. Cendawan merupa kan organisme pembusuk bahan organik. Beberapa hewan kecil penyedia unsur adalah dari kelompok insekta (semut, rayap), dan cacing tanah. Mikrofauna dan mikrofl ora tersebut dapat hidup di dalam tanah apabila syarat-syarat hidupnya terpenuhi seperti aerasi dalam tanah, kelembaban tanah, temperatur tanah, ketersediaan bahan organik, dan pH tanah.