Biologi

Penyakit yang Disebabkan Kekurangan Protein

Penyakit yang Disebabkan Kekurangan Protein. Kekurangan konsumsi protein menyebabkan busung lapar, kuashiorkor, dan marasmus.

Busung lapar

Busung lapar disebut juga Hunger Oedema (HO). Busung lapar merupakan bentuk kurang gizi berat yang menimpa daerah minus (daerah miskin dan tandus yang timbul secara periodik pada masa paceklik atau karena bencana alam). Busung lapar ditandai dengan terdapatnya oedem positif pada anggota badan, khususnya kaki bagian bawah. Cara pemeriksaan oedem: kaki (di atas ujung bawah tulang kering) ditekan 10 detik, kemudian dilepas dan ditunggu sekitar 10 detik lagi.

Kuashiorkor

Kuashiorkor merupakan penyakit yang diderita bayi dan anak kecil akibat kekurangan konsumsi protein yang parah, walaupun konsumsi energi atau kalori telah mencukupi. Biasanya diderita oleh bayi dan anak kecil pada usia 6 bulan – 3 tahun. Gejala kuashiorkor yang paling positif adalah oedem, ditambah dengan adanya gangguan pertumbuhan serta terjadinya perubahan-perubahan psikomotorik, anak-anak menjadi apatis, nafsu makan kurang, rewel, kulit merah mengelupas wajahnya bengkak berbentuk bulan.

Marasmus

Marasmus adalah istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak menderita kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein. Ciri utamanya adalah muka seperti orang tua dan badan kurus. Marasmus dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa. Golongan yang rawan terkena marasmus adalah anak batita dan ibu-ibu andung-teki.