Ekonomi

Jelaskan keuntungan spesialisasi dan perdagangan suatu negara

Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien dan setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negeri.

Pemikiran tentang perdagangan internasional awal mula berasal dari aliran yang disebut merkantilisme, yang menyatakan bahwa penekanan perdagangan internasional terletak pada kesempatan memperoleh surplus penerimaan dalam neraca transaksi berjalan. Oleh sebab itu kegiatan ekspor merupakan lokomotif utama melalui peningkatan industri dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan impor. Impor tersebut merupakan saingan yang dapat menurunkan  permintaan terhadap produk industri lokal yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh karena itu merkantilisme melemparkan pemikiran bahwa kegiatan produksi dalam negeri dan ekspor harus ditingkatkan melalui ransangan subsidi dan fasilitas pemerintah. Sedangkan impor harus dibatasi melalui hambatan yang brsifat proteksi khususnya industri strategis.

Perdagangan internasional dari waktu ke waktu selalu memperkenankan negara melakukan spesialisasi industri. Ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengefektifkan sekaligus mengefisienkan sumber daya alamnya. Bagi negara yang condong pada paham liberalisme sekaligus kebebasan pasar, tentu saja meyakini perdagangan bebas merupakan momen penting untuk pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, beberapa negara melihat konteks perdagangan internasional dengan konsep sebaliknya. Mereka bahkan cenderung membatasi perdagangan internasional dengan menggambarkan banyak sekali cara yang bisa dikenai proteksionisme terhadap banjir impor, termasuk tarif import, kuota impor, antidumping, dan lainnya.