Geografi

Dasar perhitungan pembuatan kalender surya/masehi

Sistem kalender yang digunakan di Indonesia adalah sistem kalender masehi/surya. Berikut adalah dasar-dasar perhitungan pembuatan kalender surya/masehi antara lain: a. Adanya gerakan revolusi bumi, b. Lamanya revolusi bumi sekitar 365 hari yang disebut satu tahun, c. Satu tahun terdiri dari 12 bulan, d. Lamanya satu bulan ada yang 31 hari, 30 hari, dan 28 hari, dan e. Setiap empat tahun sekali bulan februari lamanya 29 hari yang disebut tahun kabisat
Agar lebih tepat, maka Julius Cesar akhirnya menambahkan satu hari ekstra pada bulan Februari setiap empat tahun sekali untuk menggantikan seperempat hari yang hilang setiap tahun. Tahun tersebut dinamakan dengan tahun kabisat, yaitu tahun-tahun yang angkanya habis dibagi empat. Contoh tahun kabisat adalah tahun 1992, 1996, 2000, dan seterusnya.

Tahun Kalender Surya atau Tahun Masehi

Penanggalan Julius Cesar disempurnakan oleh Gregorius XIII, karena dari perhitungan yang lebih tepat lagi bahwa periode revolusi bumi adalah 365 hari 5 jam 48 menit. Jadi, perhitungan Julius Cesar kelebihan 12 menit per tahun. Dalam 4 tahun menjadi 48 menit. Setelah ratusan tahun kelebihan ini menjadi besar sekali. Untuk itu Gregorius menyatakan bahwa tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 400. Tahun abad yang bukan kabisat jumlah harinya 365 hari, sedangkan tahun abad yang termasuk tahun kabisat jumlah harinya adalah 366 hari.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan gerak matahari atau gerak bumi berevolusi terhadap matahari yang disebut tahun matahari atau tahun syamsiah (matahari). Contohnya, tahun masehi. Tahun syamsiah dihitung berdasarkan lamanya bumi sekali beredar mengelilingi matahari, yakni 365 hari, 5 jam 48 menit, 46 detik atau dibulatkan menjadi 365 hari. Setelah ditetapkan bahwa tiap tahun terdiri atas 365 hari, tetapi setiap tahun kurang — hari. Maka, agar perhitungan tarikh ini tetap, setiap 4 tahun sekali ditambah dengan satu hari (pada bulan Februari). Tahun ini disebut tahun kabisat, yaitu tahun yang jumlah harinya 366 hari.
ahun Masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari. Satu kali revolusi bumi memerlukan waktu 365,25 hari. Jadi, satu tahun Masehi sebenarnya terdiri dari 365,25 hari. Untuk mempermudah perhitungan, satu tahun Masehi ditetapkan 365 hari. Sisa 1/4 hari dijumlahkan hingga mencapai satu hari. Satu hari itu ditambahkan dalam tahun Masehi setiap empat tahun sekali, yaitu pada bulan Februari. Dengan demikian, setiap empat tahun sekali, satu tahun Masehi memiliki 366 hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan. Kamu dapat melihat nama bulan dan jumlah hari tahun Masehi pada Tabel 1.

Nama-nama bulan pada tahun masehi

Dalam tahun Masehi, orang mengenal istilah tahun biasa dan tahun kabisat. Tahun biasa berjumlah 365 hari, sedangkan tahun kabisat jumlah harinya 366 dan bulan Februari memiliki 29 hari.
Ada dua syarat mengetahui tahun kabisat. 1). Untuk angka tahun biasa, tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 4. Contohnya, tahun 2000, 2004, dan 2008. 2). Untuk angka tahun abad, tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 400. Contohnya, tahun 1200, 1600, dan 2000.