Geografi

Sebutkan beberapa peristiwa akibat gempa bumi

Gempa bumi yang terjadi dalam skala besar akan mengakibatkan bencana hebat yang melanda permukiman penduduk. Beberapa peristiwa akibat gempa bumi antara lain: 1). Gempa dalam skala besar dapat merobohkan berbagai bangunan 2). Gempa thrust fault yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami yang melanda daerah pantai 3). Banjir akibat rusaknya tanggul bendungan 4). Akibat goncangan hebat, dapat terjadi tanah longsor 5). Tanah di permukaan merekah dan dapat menyebabkan jalan raya terputus 6). Dapat terjadi kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik.

Berdasarkan penyebab

  • Gempa bumi tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

  • Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

  • Gempa bumi runtuhan

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

  • Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

  • Gempa bumi vulkanik (gunung api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

Gempa Yogyakarta, Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 mengguncang wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah pukul 02.50 WIB. Daryono menyampaikan, episenter gempa terletak di Samudra Hindia Selatan Jawa pada jarak 101 km arah selatan Kulonprogo pada kedalaman 46 km. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas subduksi Lempang Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia,” ujar dia. Ia menjelaskan, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas gempa akibat tumbukan lempeng di zona megathrust. Guncangan gempa terasa di Pacitan, Purworejo, Yogyakarta, dan Wonogiri, meskipun shakemap BMKG menunjukkan guncangan gempa terjadi dalam wilayah luas dari Pangandaran hingga Pacitan. Hingga pukul 03.15 WIB, belum tercatat adanya gempa susulan yang terjadi. “Menariknya, pusat gempa ini bersebelahan sangat dekat dengan pusat gempa berkekuatan M 8,1 yang menimbulkan kerusakan di Pulau Jawa pada 23 Juli 1943,” tutur Daryono. Saat itu, kota yang mengalami kerusakan adalah Cilacap, Tegal, Purwokerto, Kebumen, Purworejo, Bantul, dan Pacitan. Menurut dia, ahli geologi Belanda Van Bemmelen pad 1949 mengungkapkan bahwa korban meninggal akibat gempa Jawa 23 Juli 1943 melebihi 213 orang, korban luka mencapai 2.096 orang, dan 12.275 rumah rusak di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.