Kimia

Apa yang dimaksud dengan Titrasi

Bagaimana caranya untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan asam atau basa? Mudah saja, kita harus melakukan titrasi asam basa. Apa yang dimaksud dengan Titrasi?

Titrasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Titrasi adalah proses di mana salah satu larutannya ditambahkan ke larutan lain sehingga bereaksi dalam kondisi di mana volume yang ditambahkan dapat diukur secara akurat. Titrasi yang paling sering dikaitkan dengan reaksi asam-basa, tetapi mereka mungkin melibatkan jenis reaksi lainnya juga.

Pada titrasi digunakan indikator untuk membantu menunjukkan terjadinya reaksi. Titrasi biasa digunakan untuk menentukan salah satu konsentrasi larutan, bisa larutan asam atau larutan basa. Dalam titrasi larutan yang sudah ditentukan terlebih dahulu konsentrasinya adalah larutan baku atau larutan standar.

Jenis-jenis titrasi dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terjadi. Beberapa jenis titrasi diantaranya adalah titrasi asam basa, titrasi konduktometri, titrasi argentometri, titrasi redoks, titrasi kompleksimetri, dan titrasi khusus. P

ada titrasi konduktometri, konduktivitas larutan bergantung pada beberapa faktor, yaitu konsentrasi, derajat disosiasi, ion valensi, temperatur, dan mobilitas ion suatu larutan. Titik akhir titrasi dicapai ketika nilai konduktansi reaktans berada pada posisi paling rendah, karena penanbahan larutan titrant akan menaikkan nilai konduktansi lagi. Grafik yang terbentuk berbentuk V.

Pengertian Titrasi

Titrasi yaitu merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menentukan suatu konsentrasi sebuah larutan. Caranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit demi sedikit) larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang sudah dapat diketahui konsentrasi dan volumenya (titrant).

Pengertian Titrasi Asam Basa

Titrasi Asam Basa yaitu merupakan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang ingin diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang ingin diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.

Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam Basa

Menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dapat kita ukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan standar) dan juga secara bertahap.

Perubahan pH Pada Titrasi Asam Basa

Pada saat larutan basa sedang ditetesi dengan larutan asam, pH larutan pun akan turun, dan sebaliknya jika larutan asam sedang ditetesi dengan larutan basa, maka pH pun larutan akan naik.

Jika suatu pH larutan asam basa telah diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa atau asam tersebut yang sudah diteteskan, maka akan diperoleh suatu grafik yang bisa disebut kurva titrasi.

Kurva Titrasi Asam Basa
Kurva Titrasi Asam Basa

Kurva titrasi dapat menunjukkan suatu perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa berlangsung atau sebaliknya. Bentuk kurva titrasi sendiri memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.

1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat

Kurva Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat
Kurva Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat

Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :

  • Pertama kita lihat pH larutan naik sedikit demi sedikit.
  • Perubahan pH drastis akan terjadi pada titik ekivalen.
  • pH titik ekivalennya = 7 (netral).
  • Indikator yang dapat digunakan yaitu : metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.
  • Namun, yang lebih sering digunakan yaitu fenolftalein karena pada perubahan warna fenolftalein yang lebih mudah diamati.

2. Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat

Kurva Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat
Kurva Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat

Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :

  • Dapat dilihat titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9.
  • Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen akan lebih kecil, tetapi hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±10.
  • Indikator yang dapat digunakan : fenolftalein.
  • Metil merah tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalennya.

3. Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat

Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat
Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat

Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :

  • Dapat kita lihat titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6.
  • Pada lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±4
  • Indikator yang dapat digunakan : metil merah.
  • Fenolftalein tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya akan terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.

Rumus Titrasi Asam Basa

  • Rumus Titrasi Asam Basa Manovalen/Divalen :

Ma. Va = Mb. Vb

  • Rumus Titrasi Asam Divalen dengan Basa Manovalen :

2Ma. Va = Mb. Vb

  • Rumus Titrasi Basa Divalen dengan Asam Manovalen :

Ma. Va = 2Mb. Vb

Contoh Soal Titrasi Asam Basa

1. Terdapat Larutan HCl 0,3 M, akan dititrasi dengan larutan NaOH, pada titik akhir titrasi tercapai bila 10 ml larutan HCl dan memerlukan 75 ml larutan NaOH :

  • a. Tentukan molaritas NaOH tersebut !
  • b. Tentukan Konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCI 0,1 M !

Penyelesaian :

Diketahui :

  • Ma = 0,3 M
  • Va = 10 ml
  • Vb = 75 ml
  • nA = 1
  • nB = 1

Ditanya : Mb = ….?

Jawab soal a :

  • a. Mb = Va x Ma x nA/Vb x nB
  •     Mb = 10 x 0,3 x 1/75 x 1
  •     Mb = 0,04 M

Jadi, molaritas dari larutan tersebut adalah = 0,04 M

Jawab soal b :

  • b. = Va x Ma x nA = Vb x Mb nB
  •      = 100 x 0,1 x 1 = 20 x Mb x 2
  • Mb = 100 x 0,1 x 1 : 40
  • Mb = 0,25 M

Jadi, konsentrasi dalam larutan tersebut adalah = 0,25 M

Inilah pembahasan lengkap tentang Titrasi Asam Basa rumus beserta contoh soal dan pembahasannya, semoga bermanfaat …..