Kimia

Aplikasi Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Koloid tidak terbatas. Aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam berbagai fenomena. Beberapa aplikasi penting dari koloid sebagai berikut.

A. Pemurnian air
Air mengandung kotoran koloid. Kotoran ini dapat dibersihkan keluar dengan menggunakan elektrolit seperti Alum. Alum yang bermuatan ion positif Al3+ dapat menarik kotoran koloid yang bermuatan negatif. Jadi Alum digunakan untuk menghilangkan kotoran dan kotoran berada dalam larutan koloid.

B. Produk makanan
Sejumlah besar makanan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari adalah koloid di alam. Misalnya, susu, mentega dan es krim adalah koloid di alam.

C. Obat-obatan
Sebagian besar obat-obatan adalah koloid di alam. Koloid Kalsium dan emas dikelola oleh suntikan untuk meningkatkan vitalitas sistem manusia.

D. Pengendapan asap rokok menggunakan pengendap Cottrell
Partikel koloid dari asap dan debu adalah sumber utama polusi di kota-kota industri besar. Asap curah hujan adalah teknik pengendapan partikel asap yang berada di udara. Partikel asap adalah partikel koloid bermuatan listrik tergantung di udara. Untuk menghilangkan partikel tersebut dari udara, digunakan pengendap Cottrell. Pengendap Cottrell menggunakan prinsip elektroforesis (pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik) untuk menyaring partikel asap. Udara yang mengandung partikel asap dan debu akan melewati elektroda logam yang ada dalam pengendap Cottrell. Partikel ini bermuatan akan bergerak ke arah berlawanan dari muatan elektroda.

E. Pembuangan limbah
Kotoran dan lumpur partikel yang bermuatan listrik. Dengan menerapkan medan listrik di dalam tangki limbah, partikel kotoran mencapai elektroda bermuatan yang berlawanan, akandinetralkan dan digumpalkan. Partikel-partikel digumpalkan tersuspensi dalam larutan dan mudah dihilangkan.

D. Hujan buatan
Koloid menemukan aplikasi lain dalam memproduksi hujan buatan. Awan terdiri dari partikel air bermuatan tersebar di udara. Partikel ini dinetralkan dengan menyemprotkan partikel bermuatan sebaliknya lebih awan. Partikel air dinetralkan bergabung membentuk tetes air besar. Dengan demikian, hujan buatan disebabkan oleh agregasi partikel menit dari air untuk membentuk partikel besar.