Kimia

Kegunaan Unsur Astatin dan Sejarah Astatin

Nama unsur ini berasal dari kata Yunani untuk tidak stabil, astatos. Unsur astatin mempunyai:

  • Nomor atom: 85
  • Berat atom: 210
  • Titik lebur: 575 K (302 ° C atau 576 ° F)
  • Kepadatan: sekitar 7 gram/cm3
  • Fasa pada Suhu Kamar: Padat
  • Klasifikasi unsur: Semi-logam
  • Nomor periode: 6
  • Nomor golongan: VIIA
  • Nama golongan: Halogen
  • Energi Ionisasi: 9.5 eV
Astatin
Astatin

Sejarah dan Kegunaan

Astatin diproduksi oleh Dale R. Carson, K.R. MacKenzie dan Emilio Segre dengan menembaki sebuah isotop bismut, bismut-209, dengan partikel alpha yang telah dipercepat dalam suatu alat yang disebut siklotron. Hal ini menciptakan astatin-211 dan dua neutron bebas. Pekerjaan ini dilakukan di University of California pada tahun 1940.

Sejumlah kecil astatin ada di alam sebagai akibat dari peluruhan uranium dan thorium, meskipun jumlah total astatin di kerak bumi pada waktu tertentu kurang dari 30 gram. Karena kelangkaan tersebut, astatin diproduksi bila diperlukan. Sebanyak 0,05 mikrogram (0,00000005 gram) astatin telah dihasilkan sampai saat ini.

Isotop paling stabil Astatin itu, astatin-210, memiliki waktu paruh 8,1 jam. Meluruh menjadi Bismut-206 melalui peluruhan alfa atau ke polonium-210 melalui penangkapan elektron. Karena jumlah kecil diproduksi dan pendek paruhnya, saat ini tidak ada menggunakan  astatin untuk penelitian ilmiah dasar.

Sementara senyawa ini terutama menarik secara teoritis, sedang diteliti untuk digunakan dalam kedokteran nuklir yang potensial. Astatin diharapkan membentuk ikatan ionik dengan logam seperti natrium, seperti halogen lain, tetapi dapat dipindahkan dari garam dengan lebih mudah. Astatin juga dapat bereaksi dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen astatida (HAt), yang bila dilarutkan dalam air akan membentuk asam hidroastatik. Beberapa contoh senyawa astatin adalah Natrium astatida (NaAt), Magnesium astatida (MgAt2) dan Karbon tetraastatida (CAt4)