Kimia

Kegunaan Unsur Plutonium dan Sejarah Plutonium

Nama unsur ini berasal dariDinamakan untuk planet kerdil Pluto. Unsur plutonium mempunyai:

  • Nomor atom: 94
  • Berat atom: 244
  • Titik lebur: 913 K (640 ° C atau 1184 ° F)
  • Titik didih: 3501 K (3228 ° C atau 5842 ° F)
  • Kepadatan: 19.84 gram/cm3
  • Fasa pada Suhu Kamar: Padat
  • Klasifikasi unsur: Logam
  • Nomor periode: 7
  • Nomor golongan: –
  • Nama golongan: Aktinida
  • Jumlah Isotop Stabil: 0
  • Energi Ionisasi: 6.06 eV
  • Bilangan oksidasi: +6, +5, +4, +3
generator radioisotop
Plutonium digunakan sebagai generator radioisotop

Sejarah

Plutonium pertama kali diproduksi oleh Glenn T. Seaborg, Joseph W. Kennedy, Edward M. McMillan dan Arthur C. Wohl dengan menembaki sebuah isotop uranium, uranium-238, dengan deuteron yang telah dipercepat dalam suatu alat yang disebut siklotron. Hal ini menciptakan neptunium-238 dan dua neutron bebas. Neptunium-238 memiliki waktu paruh 2,1 hari dan meluruh menjadi plutonium-238 melalui peluruhan beta. Meskipun mereka melakukan pekerjaan mereka di University of California pada tahun 1941, penemuan mereka tidak diungkapkan ke seluruh komunitas ilmiah sampai 1946 karena alasan keamanan masa perang.

Isotop paling stabil plutonium, plutonium-244, memiliki waktu paruh sekitar 82.000.000 tahun. Meluruh menjadi uranium-240 melalui peluruhan alfa. Plutonium-244 juga akan membusuk melalui fisi spontan.

Kegunaan Plutonium

Hanya dua isotop plutonium, plutonium-238 dan plutonium-239, telah menemukan penggunaan di luar penelitian dasar. Plutonium-238 digunakan dalam generator radioisotop termoelektrik untuk menyediakan listrik untuk ruang probe yang usaha terlalu jauh dari matahari untuk menggunakan tenaga surya, seperti Cassini dan Galileo probe. Plutonium-239 akan menjalani reaksi berantai fisi jika cukup itu terkonsentrasi di satu tempat, sehingga digunakan di jantung senjata nuklir modern dan dalam beberapa reaktor nuklir.