Nama unsur ini berasal dari kata Latin untuk Sungai Rhine, Rhenus. Unsur renium mempunyai:
- Nomor atom: 75
- Berat atom: 186,207
- Titik lebur: 3459 K (3186 ° C atau 5767 ° F)
- Titik didih: 5869 K (5596 ° C atau 10.105 ° F)
- Kepadatan: 20,8 gram/cm3
- Fasa pada Suhu Kamar: Padat
- Klasifikasi unsur: Logam
- Nomor periode: 6
- Nomor golongan: VIIB
- Perkiraan Kelimpahan di kerak bumi: 7 × 10-4 miligram per kilogram
- Perkiraan Kelimpahan di laut: 4 × 10-6 miligram per liter
- Jumlah Isotop Stabil: 1
- Energi Ionisasi: 7.88 eV
- Bilangan oksidasi: +7, +6, +4
Sejarah Renium
Renium ditemukan oleh ahli kimia Jerman Ida Tacke-Noddack, Walter Noddack dan Otto Carl Berg pada tahun 1925. Mereka mendeteksi renium spectroscopically dalam bijih platinum dan mineral kolumbit ((Fe, Mn, Mg) (Nb, Ta) 2O6), gadolinit ((Ce, La, Nd, Y) 2FeBe2Si2O10) dan molibdenit (MoS2). Pada tahun 1928, Noddack dan Berg mampu mengekstrak 1 gram renium dari 660 kilogram molibdenit. Hari ini, renium diperoleh sebagai produk sampingan dari penyulingan molibdenum dan tembaga.
Kegunaan Unsur Renium
Renium digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi dan filamen dalam spektrograf massa dan ion gages, tetapi paling sering digunakan sebagai agen paduan dalam tungsten dan molibdenum dan sebagai katalis untuk melakukan reaksi tertentu untuk jenis hidrokarbon yang dikenal sebagai olefin.