Kimia

Kegunaan Unsur Rodium dan Sejarah Rodium

Nama unsur Rodium berasal dari kata Yunani untuk mawar, rhodon. Unsur Rodium mempunyai

  • Nomor atom: 45
  • Berat atom: 102,90550
  • Titik lebur: 2237 K (1964 ° C atau 3567 ° F)
  • Titik didih: 3968 K (3695 ° C atau 6683 ° F)
  • Kepadatan: 12,4 gram/cm3
  • Fasa pada Suhu Kamar: Padat
  • Klasifikasi unsur: Logam
  • Nomor periode: 5
  • Nomor golongan: VIIIB
  • Perkiraan kelimpahan di kerak bumi: 1 × 10-3 miligram per kilogram
  • Jumlah Isotop Stabil: 1
  • Energi ionisasi: 7,459 eV
  • Bilangan oksidasi: +3
Rodium
Rodium digunakan sebagai alat kontak listrik

Sejarah

Rodium ditemukan oleh William Hyde Wollaston, seorang ahli kimia Inggris, pada 1803 tak lama setelah penemuan unsur paladium. Ia memperoleh Rodium dari sampel bijih platinum yang diperoleh dari Amerika Selatan. Setelah mengeluarkan platinum dan paladium dari sampel, dia ditinggalkan dengan bubuk merah gelap. Serbuk ternyata natrium klorida Rodium (Na3RhCl6 · 12H2O). Wollaston diperoleh Rodium dari bubuk dengan memperlakukan dengan gas hidrogen (H2). Rodium cenderung terjadi bersama dengan deposito platinum dan terutama diperoleh sebagai produk sampingan dari pertambangan dan pemurnian platinum. Rodium juga diperoleh sebagai produk sampingan dari operasi penambangan nikel di wilayah Sudbury Ontario, Kanada.

Kegunaan Rodium

Rodium digunakan untuk membuat kontak listrik, perhiasan dan katalitik converter, tetapi paling sering digunakan sebagai agen paduan bahan lain, seperti platina dan paladium. Paduan ini digunakan untuk membuat hal-hal seperti kumparan tungku, elektroda untuk pesawat busi dan cawan laboratorium.