Kimia

Kegunaan Unsur Samarium dan Sejarah Samarium

Nama unsur ini dinamakan untuk samarskit mineral. Unsur Samarium mempunyai:

  • Nomor atom: 62
  • Berat atom: 150,36
  • Titik lebur: 1347 K (1074 ° C atau 1965 ° F)
  • Titik didih: 2067 K (1794 ° C atau 3261 ° F)
  • Kepadatan: 7.52 gram/cm3
  • Fasa pada Suhu Kamar: Padat
  • Klasifikasi unsur: Logam
  • Nomor periode: 6
  • Nomor golongan: –
  • Nama golongan: Lantanida
  • Perkiraan Kelimpahan di kerak bumi: 7.05 miligram per kilogram
  • Perkiraan Kelimpahan di laut: 4,5 × 10-7 miligram per liter
  • Jumlah Isotop Stabil: 5
  • Energi Ionisasi: 5,644 eV
  • Bilangan oksidasi: +3, +2
magnet permanen
Paduan samarium dan kobalt untuk membuat magnet permanen

Sejarah

Samarium diamati spektroskopikali oleh Jean Charles de Galissard Marignac, seorang ahli kimia Swiss, dalam bahan yang dikenal sebagai dydimia pada tahun 1853. Paul-Émile Lecoq de Boisbaudran, seorang ahli kimia Perancis, adalah yang pertama untuk mengisolasi samarium dari samarskit mineral ((Y, Ce, U, Fe) 3 (Nb, Ta, Ti) 5O16) pada tahun 1879. Saat ini, samarium terutama diperoleh melalui proses pertukaran ion dari pasir monasit ((Ce, La, Th, Nd, Y) PO4), bahan dalam unsur tanah langka yang dapat berisi sebanyak 2,8% samarium.

Kegunaan

Samarium merupakan salah satu unsur tanah langka yang digunakan untuk membuat lampu busur karbon yang digunakan dalam industri film untuk penerangan studio dan lampu proyektor. Samarium juga membuat naik sekitar 1% dari logam Misch, bahan yang digunakan untuk membuat flints untuk pemantik.

Samarium membentuk senyawa dengan kobalt (SmCo 5) yang merupakan magnet permanen yang kuat dengan resistensi tertinggi terhadap demagnetisasi dari berbagai bahan diketahui. Samarium oksida (Sm2O3) ditambahkan ke kaca untuk menyerap radiasi inframerah dan bertindak sebagai katalis untuk dehidrasi dan dehidrogenasi etanol (C2H6O).