Kimia

Manakah dari berikut ini yang merupakan 1-bromo-3-metil butana? (1) (CH3)2CHCH2CH2Br (2) (CH3)2C(Br)CH2CH3 (3) (CH3)2CHCH(Br)CH3 (4) CH3(CH2)5Br

Manakah dari berikut ini yang merupakan 1-bromo-3-metil butana? (1) (CH3)2CHCH2CH2Br (2) (CH3)2C(Br)CH2CH3 (3) (CH3)2CHCH(Br)CH3 (4) CH3(CH2)5Br

Jawaban: (1) (CH 3 ) 2 CHCH 2 CH 2 Br

Struktur 1-bromo-3-metil butana adalah (CH 3 ) 2 CHCH 2 CH 2 Br.

Nomenklatur UPAC

Menurut Pedoman yang ditetapkan oleh IUPAC, tata nama senyawa harus mengikuti langkah-langkah berikut:

Aturan Rantai Terpanjang: Hidrokarbon induk harus diidentifikasi dan selanjutnya diberi nama. Rantai induk yang termasuk dalam senyawa yang dimaksud pada umumnya adalah rantai atom karbon terpanjang, baik berupa rantai lurus maupun rantai bentuk lainnya.

Himpunan Locant Terendah: Atom karbon yang termasuk dalam rantai hidrokarbon induk harus diberi nomor menggunakan bilangan asli dan mulai dari akhir di mana nomor terendah diberikan pada atom karbon yang membawa substituen.

Beberapa contoh substituen yang sama: Awalan yang menunjukkan jumlah total substituen yang sama dalam senyawa organik yang diberikan diberikan, seperti di, tri, dll.

Penamaan substituen yang berbeda: Dalam senyawa organik yang mengandung banyak substituen, substituen yang sesuai diatur dalam urutan abjad nama dalam nomenklatur IUPAC senyawa organik yang bersangkutan.

Penamaan substituen yang berbeda hadir pada posisi yang sama: Dalam skenario di mana dua kelompok substituen yang berbeda hadir pada posisi yang sama dari senyawa organik, substituen diberi nama dalam urutan abjad menaik.

Penamaan Substituen Kompleks: Substituen kompleks dari senyawa organik yang memiliki struktur bercabang harus dinamai sebagai gugus alkil tersubstitusi sedangkan karbon yang terikat pada gugus substituen diberi nomor satu. Substituen bercabang dan kompleks ini harus ditulis dalam tanda kurung dalam nomenklatur IUPAC dari senyawa yang sesuai.

Format IUPAC Nama Senyawa dapat ditulis sebagai: Locant + Prefix + Root + Locant + Suffix

5