Kimia

Pengertian Monosakarida dan Jenis-jenisnya

Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain.

Madu komponen utamanya fruktosa dan glukosa
Madu komponen utamanya fruktosa dan glukosa

Jenis-jenis Monosakarida

Monosakarida dapat dikelompokan menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah atom C yang terdapat di dalamnya.

1. Triosa

Triosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C. Triosa dibedakan menjadi (1) aldotriosa (triosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya gliseraldehid; dan ketotriosa (triosa yang mengandung gugus keton), misalnya dihidroksi keton.
Triosa merupakan pecahan dari heksosa, memainkan peran penting pada metabolisme otot, dan dijumpai pada sel tumbuhan dan sel hewan.

2. Tetrosa

Tetrosa adalah monosakarida yang mengandung 4 atom C. Tetrosa dibedakan menjadi (1) aldotetrosa (tetrosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya D-eritrosa dan D-treosa; dan ketotetrosa (tetrosa yang mengandung gugus keton), misalnya D-eritrulosa.

3. Pentosa

Pentosa adalah monosakarida yang mengandung 5 atom C. Pentosa dibedakan menjadi (1) aldopentosa (pentosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya ribosa, deoksiribosa, arabinosa, lixosa, dan xilosa; dan (2) ketopentosa (pentosa yang mengandung gugus keton), misalnya xilulosa.
Ribosa terdapat di alam terikat sebagai asam ribonuklear (RNA) merupakan komponen setiap inti sel dan plasma sel. Deoksirinosa terdapat di alam terikat sebagai asam deoksiribonukleat (DNA) dan merupakan komponen setiap inti sel dan plasma sel. Arabinosa diperoleh dari proses hidrolisis gom Arab (salah satu produk getah/resin yang dihasilkan dari penyadapan getah pada batang tumbuhan legum/polong-polongan dengan nama ilmiah Acacia senegal). Gon Arab banyak dipakai dalam industri makanan dan digunakan sebagai campuran minuman untuk mengurangi tekanan permukaan (surface tension) air dan stabilizer. Lixosa diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu. Xilosa terdapat pada urine seseorang yang disebabkan oleh kelainan pada metabolisme karbohidrat. Kelainan seseorang sedemikian itu disebut pentosuria. Xilulosa terdapat pada buah ceri dan anggur.

4. Heksosa

Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C. Heksosa dibedakan menjadi (1) aldoheksosa (heksosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya glukosa, galaktosa, dan manosa; dan (2) ketoheksosa (heksosa yang mengandung gugus keton), misalnya fruktosa.
Glukosa adalah jenis monosakarida yang paling banyak terdapat di alam. Glukosa umumnya dijumpai dalam buah-buahan yang masak (terutama anggur dan kurma) dan madu lebah. Glukosa terdapat juga dalam darah manusia, sehingga sering disebut gula darah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam konsentrasi yang konstan, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah akan naik jika kita makan makanan yang bersumber karbohidrat, tetapi setelah 2 jam jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula, karena oleh hormon insulin (yang dihasilkan kelenjar pankreas) glukosa diubah menjadi glikogen. Jika kadar glukosa darah lebih besar dari 130 mg/100 ml, maka orang tersebut diindikasikan menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis).
Galaktosa di alam selalu terikat dengan molekul lain (tidak pernah sebagai galaktosa bebas), dibutuhkan tubuh untuk mensintesis laktosa dalam kelenjar susu, dan Merupakan komponen penting pada glikolipida yang terdapat di dalam otak dan di selaput mielin syaraf.
Manosa sebagian terdapat bebas di alam dan sebagaian lagi terikat pada tumbuhan dan pada organisme hewan terdapat sebagai bagian dari glikoproteida dan sebagai substansi golongan darah.
Fruktosa merupakan gula yang paling manis (rasa manisnya kurang lebih dua kali rasa manis glukosa), bersama-sama dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu, dan dapat dibuat dengan menghidrolisis sakarosa (gula tebu) atau inulin.