Kimia

Perbedaan antara Alkohol dan Fenol

Yang termasuk perbedaan antara Alkohol dan Fenol adalah: A. Alkohol; 1. Alkohol tidak memiliki efek pada kertas lakmus. Alkohol adalah netral, 2. Alkohol tidak beraksi dengan air brom, 3. Alkohol tidak bisa reaksi dengan garam diazonium, 4. Alkohol tidak bereaksi dengan NaOH

B. Fenol; 1. Fenol mengubah lakmus biru menjadi merah. Mereka adalah asam, 2. Fenol memberikan endapan putih dengan air brom, 3. Mereka bisa reaksi dengan garam diazonium membentuk zat pewarna azo dengan, 4. Mereka bereaksi dengan NaOH membentuk fenoksida.

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kelas alkohol yang penting, dimana metanol dan etanol adalah bagian yang paling sederhana, mencakup semua senyawa yang memiliki rumus umum CnH2n+1OH.

Akhiran -ol muncul dalam penamaan kimia IUPAC bagi seluruh zat yang terdapat gugus hidroksil sebagai gugus fungsional dengan prioritas tertinggi. Ketika gugus dengan prioritas yang lebih tinggi hadir di dalam senyawa tersebut, awalan hidroksi- digunakan dalam nama IUPAC-nya. Akhiran -ol dalam nama non-IUPAC (seperti parasetamol atau kolesterol) juga biasanya menunjukkan bahwa zat tersebut adalah alkohol. Namun, banyak zat yang mengandung gugus fungsi hidroksil (terutama gula, seperti glukosa dan sukrosa) memiliki nama yang tidak memasukkan akhiran -ol, maupun awalan hidroksi-.

Berikut adalah beberapa bahaya alkohol jika di konsumsi secara berlebihan, yaitu:

  • Merusak hati
    Hati merupakan organ terbesar di tubuh manusia yang berfungsi untuk menetralisir racun dari dalam darah. Selain itu, hati juga berperan dalam metabolisme kolesterol, dan memproduksi protein yang berguna untuk proses pembekuan darah. Akan tetapi, fungsi hati dapat terganggu atau bahkan rusak jika Anda terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol. Saat minuman beralkohol masuk ke dalam tubuh, hati akan berkerja lebih keras untuk memroses alkohol. Bahaya alkohol ini dapat membuat hati mengalami peradangan dan memicu munculnya gangguan, seperti penumpukan lemak di hati, sirosis, hepatitis alkoholik, hingga kanker hati.
  • Rentan terkena pankreatitis
    Pankreas merupakan salah satu organ penting di tubuh yang berperan dalam memproduksi enzim dan hormon yang berguna untuk membantu proses pencernaan. Namun saat Anda terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, pankreas akan memproduksi zat beracun yang mengakibatkan Anda mudah mengalami radang pankreas (pankreatitis).
  • Mengalami masalah sistem pencernaan
    Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama juga bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran pencernaan. Rusaknya saluran pencernaan ini membuat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak terserap dengan sempurna, sehingga Anda mudah mengalami kekurangan nutrisi. Selain merusak pencernaan, bahaya alkohol yang dikonsumsi berlebih juga dapat menyebabkan luka di dinding lambung (gastritis) bahkan kanker di saluran pencernaan.
  • Menurunkan fungsi otak
    Fungsi otak bisa mengalami penurunan bila terlalu sering mengonsumsi alkohol. Hal ini dikarenakan bahaya alkohol dapat mengganggu kinerja zat kimiawi di otak yang berfungsi sebagai pengatur fungsi otak. Akibatnya, akohol yang diminum berlebihan dapat menurunkan fungsi otak Anda. Kehilangan koordinasi, berkurangnya refleks tubuh, menurunnya penglihatan, gangguan mood, mudah lupa, pingsan, hingga meningkatnya risiko stroke, merupakan kondisi-kondisi yang bisa terjadi pada otak Anda apabila terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Risiko terkena penyakit jantung
    Mengonsumsi alkohol secara berlebih dapat memicu munculnya gangguan pada jantung, seperti gangguan irama jantung, peningkatan tekanan darah, melemahnya otot jantung, hingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
  • Meningkatkan risiko kanker
    Sebuah penelitian mengungkapkan, kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Ini dikarenakan alkohol diketahui memiliki sifat karsinogen yang bisa merusak sel-sel di tubuh dan memicu munculnya penyakit kanker. Beberapa jenis kanker yang bisa muncul, seperti kanker mulut dan tenggorokan, leher, hati, payudara, dan kanker kolorektal.