Kimia

Sifat-sifat Bromin dan Kegunaan Senyawa Bromin

Sifat-sifat Bromin. Pada suhu lingkungan, cairan bromin berwarna merah kecoklatan. Bromin memiliki uap berwarna merah kecoklatan dengan bau yang ofensif dan menyesakkan. Bromin adalah satu-satunya unsur nonlogam cair dalam kondisi biasa, mudah menguap pada suhu dan tekanan standar. Dalam uap merah memiliki bau yang menyesakkan yang kuat menyerupai klorin. Brom kurang reaktif dibandingkan dari klorin dan fluorin, tetapi lebih aktif daripada yodium. Brom larut dalam pelarut organik dan air.

Senyawa NaBr sebagai obat penenang
Senyawa NaBr sebagai obat penenang

Bromin dapat ditemukan dalam air laut. Sifat oksidator bromin tidak terlalu kuat. Bromin dapat diperoleh dengan beberapa cara. Pada skala industri, bromin dihasilkan dengan cara mengekstraksi air laut. Hal ini dikarenakan kandungan air laut tinggi akan Br (kira-kira 70 ppm). Mula-mula pH air laut dibuat menjadi 3,5 dan kemudian direaksikan dengan Cl2(g) untuk mengoksidasi Br menjadi Br2(g).

Reaksi: Cl2(g) + 2 Br(aq) → Br2(g) + 2 Cl(aq)

[adsense]Kegunaan Senyawa Bromin

a. NaBr, sebagai obat penenang saraf.

b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr, sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.

c. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.

d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah menjadi PbBr2

Selain bermanfaat bagi manusia, brom juga dapat berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia seperti:

a. Brom mempunyai sifat korosif. Pada bentuk cair dan uap, unsur bromin mampu mengiritasi mata dan tenggorokan manusia. Sedangkan uap bromin beracun saat terhirup manusia. Manusia menyerap brom organik melalui kulit, makanan, dan saat bernafas.

b. Brom organik sering digunakan sebagai bahan pembuatan obat semprot untuk membasmi serangga dan hama, namun dapat berpotensi beracun bagi manusia. Unsur brom dapat merusak sistem saraf dan gangguan materi genetik.