Perang Dunia II akhirnya dimenangkan oleh pihak Sekutu pada tahun 1945. Seusai perang, dilaksanakan perjanjian-perjanjian yang salah satu diantaranya Konferensi Postdam. Berikut adalah isi keputusan Konferensi Postdam antara Sekutu dan Jerman:
a. Jerman dibagi empat daerah pendudukan, yaitu Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, sedangkan Jerman timur dikuasai oleh Uni Soviet.
b. Kota Berlin dibagi dua yaitu Berlin Barat dikuasai Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis; sedangkan Berlin Timur dikuasai oleh Uni Soviat.
c. Kota Danzig dikembalikan ke Polandia
d. Penjahat perang harus dihukum
e. Jerman harus membayar ganti kerugian perang
Konferensi Potsdam berlangsung sejak 17 Juli 1945 dan berakhir pada 2 Agustus 1945, tepat hari ini 75 tahun silam. Konferensi ini sekaligus merupakan konferensi terakhir yang dilakukan AS, Britania Raya, dan Rusia dalam PD II. Ketiga negara ini pernah bertemu sebelumnya, salah satunya pada Konferensi Yalta di tahun yang sama pada Februari.
Masih dari Neiberg, jika pada Konferensi Yalta fokus mereka lebih terpusat pada bagaimana meluluhlantakkan Jerman, Konferensi Potsdam fokus pada perekaan ulang benua Eropa. Mengutip laman Britannica, terdapat sejumlah isu yang menjadi perhatian utama ketiga negara adikuasa tersebut. Isu pertama terkait pemerintahan baru Jerman yang harus dibangun setelah luluh lantak akibat PD II. Selain itu ada pula isu terkait demarkasi perbatasan Polandia, pendudukan Austria, peran Uni Soviet di Eropa Timur, penentuan reparasi, serta langkah yang akan diambil terkait perang melawan Jepang. Tak seperti konferensi-konferensi sebelumnya, dalam konferensi ini ketiga negara itu sudah mulai melakukan manuver politik dan memainkan kepentingan negara mereka masing-masing.
Dalam konferensi ini, wilayah Jerman dibagi menjadi empat zona kependudukan militer di bawah empat kekuatan besar: AS, Britania Raya, Rusia, dan Perancis. Mengutip Neiberg, Perancis bergabung dalam okupasi Jerman ini atas permintaan dari AS dan Britania. Dengan catatan, Uni Soviet bersikeras bahwa zona kependudukan Perancis dibentuk dari wilayah yang diduduki AS dan Britania. “Keempat kekuatan ini memiliki suara yang setara, dan semua keputusan terkait kebijakan kependudukan membutuhkan suara yang bulat dari keempatnya,” sebut Neiberg.
Lebih lanjut, masih dari Britannica, wilayah Berlin, Vienna, dan Austria juga dibagi menjadi empat wilayah kependudukan. Dewan Kontrol Sekutu yang dibentuk dalam konferensi tersebut merupakan badan yang akan mengurusi hal-hal yang terkait pemerintahan di Jerman dan Austria. Dewan ini terdiri atas perwakilan dari keempat negara tersebut. Keempat negara itu memiliki kekuatan untuk “merampas” reparasi dari zona-zona yang mereka duduki. Reparasi merupakan pungutan terhadap negara yang kalah perang dan memaksa mereka untuk membayar sebagian biaya perang yang dikeluarkan negara-negara pemenang.
Seperti halnya pada Konferensi Yalta, Stalin tampak lebih siap bernegosiasi pada Konferensi Potsdam dibandingkan Truman dan Churchill (kelak digantikan Clement Attlee sebagai Perdana Menteri pada 28 Juli). “[Stalin] telah menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi pertemuan itu tanpa mengindahkan rasa lelah yang telah menumpuk sepanjang perang selama empat tahun itu,” sebut Neiberg.
Delegasi Soviet memang tampak percaya diri. Mereka percaya setidaknya telah memegang “tiga kartu” yang dapat memberikan Soviet posisi tawar lebih baik dibandingkan pihak Barat. Pertama, ketika itu Soviet memiliki jumlah pasukan terbesar di dunia. Ini berarti Soviet memiliki kekuatan militer yang lebih baik di Jerman dan Eropa timur karena besar kemungkinan pihak Barat akan mengalihkan kekuatan militer mereka dalam perang dengan Jepang.
thanks buat blog ini.
saya bisa kerjain pr dngan mudh
sama-sama