Sosiologi

Apa persamaan dan perbedaan dari difusi dan akulturasi budaya

Persamaan antara difusi dan akulturasi adalah masing-masing memiliki kontak. Tanpa kontak tidak mungkin keduanya dapat berlangsung.

Perbedaannya antara difusi dan akulturasi yaitu:

  • Difusi berlangsung dalam keadaan terjadinya suatu kontak tidak perlu ada secara langsung dan berkelanjutan, misalnya difusi menggunakan tembakau yang tersebar di dunia.
  • Adapun akulturasi memerlukan hubungan dekat, langsung, dan berkesinambungan.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Difusi adalah suatu proses penyebaran unsurunsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan pada masyarakat luas sampai seluruh umat manusia pada akhirnya. Seluruh umat manusia dapat menikmati kegunaan penemuan baru bagi kemajuan peradaban.

Pengertian akulturasi budaya menurut definisi para ahli menyatakan bahwa pengertian akulturasi budaya adalah proses perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih tanpa meninggalkan kebudayaan asli.  Akulturasi budaya dapat terjadi karena disebabkan berbagai hal yang membuat ada dua kebudayaan berbeda dan kebudayaan yang berbeda tersebut rukun dan tanpa ada masalah, untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi terwujudnya akulturasi budaya dapat dilihat seperti dibawah ini.

Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai berikut: 1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya. 2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan). 3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut..