Teknologi

Bagaimana Gambar Satelit Dibuat

Citra satelit diambil oleh satelit pengintai yang mengorbit Bumi pada ketinggian yang relatif rendah, antara 300 hingga 600 mil (atau 480 hingga 970 km). Karena sebagian besar satelit saat ini dibuat khusus untuk mengakomodasi kebutuhan khusus perancang, tidak ada standar yang menjadi dasar citra foto tetapi prinsipnya tetap sama. Mengingat biaya untuk membuat dan menempatkan satelit ke orbit, mereka cenderung memiliki fungsi yang sangat khusus, sebagai contoh, satelit pengintai yang digunakan untuk menyediakan gambar satelit dilengkapi dengan kamera CCD (Charge-Coupled device) resolusi tinggi – ditambah lensa besar yang mampu mengambil gambar resolusi tinggi dari tanah di bawahnya.

Satelit pengintai digunakan sejak tahun 1959 oleh Amerika Serikat untuk mendapatkan materi intelijen kunci dari kemungkinan ancaman atau tujuan militer. Pada saat itu, satelit jauh lebih sederhana dalam desain dan fitur. Pada saat itu gambar-gambar itu disimpan di tabung film yang dipasang parasut yang setelah habis dibuang dan kemudian dikumpulkan di udara dengan pesawat. Metode seperti ini tidak lagi digunakan saat ini; gambar-gambar tersebut di-relay secara berkala melalui transmisi radio yang aman.

Untuk jenis satelit ini, salah satu fitur utama adalah kualitas gambar. Sebagai aturan umum, semakin besar lensa yang digunakan, semakin baik kualitas dan detail gambarnya. Meskipun ukuran lensa bukan satu-satunya faktor yang menentukan kualitas gambar, hal ini tentu menjadi perhatian utama. Misalnya satelit yang dipasangi lensa seukuran lensa Hubble (2,4m) yang mengamati Bumi pada ketinggian 300 km seharusnya dapat memperoleh gambar dengan resolusi sekitar 7cm per piksel. Itu berarti suatu benda dapat dilihat jika berukuran 7 cm atau lebih besar. Dengan membandingkannya dengan resolusi 60 cm per piksel QuickBird (satelit komersial dengan resolusi tertinggi saat ini), orang dapat melihat perbedaan besar dalam kualitas dan ukuran lensa. QuickBird dimiliki oleh DigitalGlobe, sebuah perusahaan swasta yang saat ini memiliki perpustakaan gambar satelit paling mutakhir dan akurat di dunia.

Saat ini sudah banyak aplikasi yang menampilkan cakupan bumi secara penuh menggunakan citra satelit, aplikasi seperti Google Earth atau Virtual Globe. Bahkan ada informasi serupa untuk bulan saat Google Moon dirilis, tetapi gambar yang digunakan bisa berusia hingga tiga tahun. Di sisi lain, satelit yang mengumpulkan intelijen untuk pasukan militer memperbarui gambar yang diambil setiap jam.

Pada tahun 2005, Astrovision, sebuah perusahaan Australia , mengumumkan bahwa mereka berencana untuk meluncurkan satelit geostasioner komersial di kawasan Asia Pasifik untuk menyediakan umpan warna real-time langsung ke perangkat seluler menggunakan teknologi 3G. Satelit juga akan memberikan informasi cuaca langsung dan mengarsipkan gambar.