Teknologi

Protokol Informasi Perutean

Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol standar IGP yang digunakan pada Jaringan Area Lokal (LAN). Ini membantu memastikan tingkat stabilitas jaringan yang lebih tinggi dengan merutekan ulang paket jaringan dengan cepat jika salah satu koneksi jaringan offline. Ketika RIP aktif di jaringan, pengguna mengalami sedikit atau tidak ada gangguan layanan karena satu router, switch, atau server padam jika ada sumber daya jaringan yang cukup tersedia untuk melanjutkan merutekan lalu lintas jaringan.

Kapan Protokol Informasi Perutean Diciptakan?

  1. Hedrick dari Rutgers University menemukan Routing Information Protocol pada musim panas 1988. Sejak itu telah menjadi protokol routing yang paling umum pada LAN dan WAN dan terus digunakan sampai sekarang. Pekerjaan Hedrick didasarkan pada program komputer Unix “dirutekan”, yang didistribusikan dengan versi 4.3 cabang BSD dari OS. Pada saat itu, protokol “dirutekan” adalah standar de-facto untuk laboratorium penelitian untuk berkomunikasi melalui gateway jaringan. Protokol RIP menggunakan algoritma Bellman-Ford untuk perhitungan vektor jarak dan pekerjaan lain yang diselesaikan pada awal 1969 di ARPANET. Protokol PUP mendahului pekerjaan Hedrick dan kemudian menjadi RIP.

Bagaimana Cara Kerja Protokol Informasi Perutean?

RIP bergantung pada basis data perutean yang menyimpan informasi tentang rute tercepat yang ada antara tujuan di jaringan. Ini memungkinkan setiap router memberi tahu orang lain rute tercepat dan menggunakan algoritma pembaruan yang merevisi pembaruan rute untuk setiap router berdasarkan informasi terbaru dari router tetangga. Setiap database menyimpan alamat IP, gateway, jarak, bendera perubahan rute, dan timer untuk setiap tujuan dalam lingkup router yang diberikan.

Apa itu Algoritma Informasi Perutean?

Algoritme RIP mengharuskan setiap router untuk mengirimkan pesan pembaruan secara berkala yang menjelaskan isi basis data peruteannya ke semua router yang berkomunikasi dengannya. Terkadang perute harus mengirim pesan ini sesering dua kali dalam satu menit agar perute jaringan tetap diperbarui dengan informasi terkini tentang komputer dan perute yang saat ini ada di jaringan. Setelah router menemukan bahwa router tetangga memiliki jalur yang lebih pendek atau lebih cepat ke tujuan tertentu, ia merevisi database lokalnya untuk memasukkan jalur yang lebih cepat ini. Jalur baru ini kemudian dikirim ke router tetangga melalui proses pembaruan protokol hingga seluruh jaringan diperbarui. Protokol RIP menggunakan paket transmisi data UDP untuk meningkatkan efisiensi karena dapat mengandalkan pengiriman pembaruan di masa mendatang secara berkala.