Umum

Ciri-ciri empirisme

Menghargai pengetahuan non-spekulatif, empirisme memberi jalan kepada metode ilmiah.

Empirisme dicirikan oleh hal-hal berikut:

  • Dia menilai realitas yang masuk akal dan dapat dipahami sebagai asal mula semua ide, yaitu, dunia pertama kali dirasakan dan kemudian dipikirkan atau dibayangkan. Dengan kata lain: manusia belajar melalui indranya.
  • Dia berpendapat bahwa pengetahuan itu subjektif, dan bahwa tidak ada prasangka, tetapi seseorang dilahirkan dengan pikiran “kosong”. Kemudian, pengetahuan diperoleh dari pengalaman internal (pikiran, emosi, dll.) dan eksternal (pengalaman material dan fisik).
  • Dia menentang rasionalisme dan historisisme sebagai teori pengetahuan. Pada saat yang sama, ia melanjutkan dan menghargai kritik nominalis yang dimulai pada akhir Abad Pertengahan (mengenai apa yang disebut “masalah universal”).