Umum

Ciri-ciri Sosialisme

Karakteristik utama dari caral ini adalah bahwa ia mengutamakan penggunaan daripada konsumsi dan profitabilitas. Jadi, produksi masyarakat sosialis dipandu oleh kebutuhan konsumsi penduduknya, dan bukan oleh keinginan untuk menghasilkan kekayaan.

Agar ini mungkin, kebutuhan akan ekonomi terencana, yaitu, dikendalikan oleh Negara, umumnya diperlukan, yang menentukan di sektor mana yang nyaman untuk menghasilkan lebih banyak dan di mana lebih sedikit. Perencanaan semacam itu dapat diartikan sebagai sentral, kaku dan otokratis, atau desentralisasi dan demokratis.

Akumulasi khas kapitalisme di sini menjadi tidak efektif, dan memunculkan organisasi produksi yang rasional berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan bahan. Dengan cara ini, kebutuhan setiap orang terpenuhi, tanpa harus khawatir tentang fluktuasi siklus di pasar yang begitu mendera kapitalisme.

Untuk ini, di samping itu, kepemilikan pribadi menjadi penghalang, dan pengambilan alat-alat produksi oleh kelas pekerja merupakan kewajiban. Menurut prediksi Marx, sosialisme akan memberi jalan kepada “komunisme murni”, melalui pembentukan kediktatoran proletariat.

Kediktatoran proletariat adalah masyarakat tanpa kelas sosial, seluruhnya terdiri dari pekerja, tanpa dinamika eksploitasi atau ekstraksi nilai lebih. Unit pasar dinasionalisasi dan disosialisasikan. Individu tidak terasing dari pekerjaannya sendiri, yaitu, dia tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang asing bagi pribadinya dan, oleh karena itu, dari mana dia tidak pantas menerima tetapi gaji.