Umum

Eksplorasi luar angkasa Jupiter

Tidak ada roket yang cukup kuat untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa ke luar Tata Surya dan seterusnya. Namun, pada tahun 1962 para ilmuwan menghitung bagaimana menggunakan gravitasi Yupiter yang kuat untuk keuntungannya dan dengan demikian meluncurkan kapal dari planet Bumi yang akan melanjutkan perjalanan mereka ke daerah yang sangat jauh.

Sejak itu, wahana antariksa telah melakukan perjalanan lebih jauh dari yang dibayangkan. Sepuluh pesawat ruang angkasa telah mengunjungi Jupiter selama bertahun-tahun: tujuh di antaranya terbang dekat di atas planet ini, dua lainnya tinggal di orbitnya untuk sementara waktu.

Yang terbaru, Juno, paling dekat dengan permukaan Jupiter pada tahun 2016. Ini adalah yang pertama yang memungkinkan penelitian dilakukan di bagian dalam planet yang tertutup awan.

Pioneer 10 adalah pesawat ruang angkasa pertama yang terbang di dekat Jupiter, dan misi Galileo NASA adalah yang pertama mengorbit planet ini, memberikan informasi tentang atmosfer dan awan petir. Pada gilirannya, misi Cassini dan New Horizons memungkinkan Jupiter untuk dipelajari saat mereka maju menuju target utama mereka: Saturnus (Cassini) dan Pluto (New Horizons).

Jupiter adalah planet gas dan tidak memiliki permukaan yang nyata, tetapi terdiri dari pusaran gas dan cairan. Untuk alasan ini, wahana antariksa tidak memiliki tanah di mana mereka dapat mendarat dan hanya dengan terbang sangat dekat dengan permukaan planet mereka dapat hancur, meleleh atau menghilang, karena tekanan dan suhu tinggi yang dipancarkan Jupiter.

Dua misi baru saat ini sedang dalam pengerjaan untuk survei bulan Jupiter yang lebih langsung: Europa Clipper NASA dan JUICE (JUpiter ICy Moons Explorer) ESA.

Ikuti dengan: Mars