Umum

Eksplorasi luar angkasa ke Saturnus

Penyelidikan Voyager menemukan bahwa cincin itu terbuat dari partikel kecil.

Ada bukti bahwa, pada 700 SM, orang Asyur menggambarkan planet bercincin itu sebagai kilatan di malam hari dan menyebutnya “bintang Ninib.” Sekitar 400 SM astronom Yunani kuno bernama Kronos apa yang mereka anggap sebagai bintang pengembara dan kemudian Romawi mengubah nama menjadi Saturnus, ayah dari Jupiter.

Pada tahun 1610 Galileo Galilei mengamati melalui teleskop dan mampu mengidentifikasi dua objek yang mengiringi planet tersebut dan menyebutnya sebagai “triple planet”. Galileo tidak dapat mengenali bentuk kedua benda ini, tetapi dia dapat melihat bahwa keduanya tetap pada posisinya terhadap benda langit.

Hal yang tidak diketahui yang menghantui para ilmuwan pada saat itu adalah bagaimana benda-benda ini dapat tetap berada di sekitar Saturnus tanpa pecah atau bertabrakan dengan planet ini.

Pada 1659 astronom Christiaan Huygens berhasil mengidentifikasi dengan teleskop yang kuat bahwa dua benda yang mengelilingi Saturnus adalah cincin pipih. Pada tahun 1857 ilmuwan James Clerk Marxwell meramalkan, menggunakan rumus matematika, bahwa komposisi cincin terdiri dari banyak partikel kecil.

Pada tahun 1979, wahana “Voyager” yang dikirim oleh NASA adalah yang pertama mencapai Saturnus dan berhasil mengumpulkan informasi yang cukup untuk menguatkan teori Marxwell.

Pada tahun 1997 probe Cassini-Huygens diluncurkan dengan tujuan terbang dekat di atas Saturnus. Bertahun-tahun kemudian, ekspedisi ini memperoleh informasi berharga antara lain: gambar, data gelombang, pergerakan awan, dan detail cincin.

Pada tahun 2005, wahana Huygens yang dikirim oleh European Space Agency (ESA) adalah pesawat ruang angkasa pertama yang melakukan pendaratan di permukaan bulan Titan. Dia berhasil melakukan studi pertama tentang atmosfer dan relief satelit alami melalui gambar langsung.

Pada tahun 2017, pesawat ruang angkasa Cassini mengakhiri misinya setelah 13 tahun aktivitas, mengirimkan data hingga saat-saat terakhirnya. Lima orbit terakhir Cassini memberikan informasi langsung dan penting tentang atmosfer Saturnus.