Umum

Holistik dalam pendidikan

Pikiran membentuk jaringan kombinasi tak terbatas yang membentuk suatu sistem.

Perubahan cara pandang terhadap dunia berpengaruh pada pendidikan formal di sekolah, yang dulunya memiliki visi yang terpisah-pisah tentang transmisi konten kepada siswanya. Cara berpikir tentang dunia secara keseluruhan menghasilkan perubahan dalam cara memandang pendidikan. Kita semua belajar tentang segala sesuatu setiap saat adalah salah satu postulat baru dari cara melihat dunia ini. Ini dihasilkan dari hubungan pengetahuan yang kita lakukan sepanjang hidup kita.

Pengetahuan sebelumnya dihubungkan dengan pengetahuan baru yang menghasilkan suatu sistem. Pengetahuan yang kita peroleh tidak linier atau rantai data. Yang benar adalah bahwa pikiran membentuk jaringan kompleks dari kombinasi tak terbatas yang membentuk suatu sistem. Di sisi lain, holistik mempertimbangkan pengalaman setiap siswa dan tidak mencari akumulasi pengetahuan tanpa hubungan dengan dunia pembelajar itu sendiri, sebaliknya, ia berusaha mengintegrasikan kehidupan, pengetahuan, dan pengetahuan diri.

Pembelajaran merupakan kegiatan kelompok dan solidaritas antara siswa dan guru. Semua anggota kelas belajar dari satu sama lain. Siswa tidak hanya menjadi penonton tetapi juga aktor dalam pembelajarannya sendiri. Pendidikan sangat penting untuk kemajuan masyarakat dan kemanusiaan. Pendidikan harus dipandang sebagai suatu keseluruhan dan bukan sekedar jumlah bagian-bagian, di mana siswa secara pasif menerima pengetahuan yang terisolasi. Pengetahuan membentuk keseluruhan.

Demikian pula, pendidikan tidak dapat dipisahkan dari dunia masing-masing siswa, mengesampingkan mata pelajaran dan pengalamannya karena masing-masing memiliki cara belajar yang berbeda. Tujuan pendidikan seharusnya bagi siswa untuk mencapai jaringan pengetahuan ini berdasarkan apa yang sudah dia ketahui.