Umum

Jenis konektor logis

Penghubung diskursif diklasifikasikan menurut makna yang mereka perkenalkan dalam teks atau fungsi yang mereka penuhi di dalamnya, sebagai berikut:

  • Mengkoordinasikan konektor. Mereka memungkinkan pembaca untuk dipandu dalam teks, merinci makna dari apa yang dia baca dan berfungsi sebagai jembatan antara satu ide dan ide berikutnya. Misalnya: di bawah, seolah-olah itu tidak cukup, dalam urutan ide yang lain.
  • Konektor disjungtif. Mereka mengusulkan pemisahan atau kontradiksi antara ide-ide yang disajikan dalam sebuah teks. Misalnya: sebaliknya, sebaliknya, sebaliknya.
  • Konektor kausal. Mereka memperkenalkan hubungan sebab dan akibat, atau alasan keberadaan, dari apa yang dinyatakan dalam teks. Contoh: jadi karena itu demikian.
  • Konektor sementara. Mereka mengusulkan hubungan temporal, yaitu kronologis, dari ide-ide, mengatakan apa yang terjadi pertama dan apa yang terjadi kemudian. Dengan demikian, mereka dapat menjadi sebelumnya (misalnya: dahulu kala, pada suatu waktu), simultanitas (misalnya: pada saat yang sama, pada saat yang sama, bersamaan) atau posterior (nanti, akhirnya, kemudian).
  • Konektor lokal. Mereka mendefinisikan dalam teks sebuah tempat referensi, lokasi khusus atau temporal-spasial. Contoh: di bawah, di sana, di atas.
  • Konektor aditif. Mereka yang “menambahkan” ide, yaitu mengumpulkannya, untuk mendapatkan intensitas dalam berkata. Misalnya: juga, seolah-olah itu tidak cukup, dengan cara yang sama.
  • Mengklarifikasi konektor. Mereka mematuhi dengan menegaskan atau mengklarifikasi poin sebelumnya, mengambilnya lagi atau menambahkan nuansa baru untuk mencapai makna yang diinginkan. Misalnya: dengan kata lain, ini berarti, lebih tepatnya.
  • Konektor komparatif. Mereka memungkinkan untuk memperkenalkan kontras dalam pameran, membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yaitu membandingkan unsur. Misalnya: sama, sebaliknya, bertentangan dengan.
  • Konektor konklusif. Mereka memperkenalkan perasaan penutupan atau penghentian pameran, atau setidaknya sebagian darinya. Misalnya: singkatnya, singkatnya, akhirnya.
  • Konektor bersyarat. Mereka membangun hubungan kondisionalitas, yaitu bahwa suatu gagasan bergantung pada sesuatu yang lain sebelum atau sesudah wacana. Misalnya: asalkan, jika, kecuali.
  • Konektor terus menerus. Mereka memungkinkan untuk memperpanjang urutan ide, menambahkan unsur atau melanjutkan presentasi yang sebelumnya terputus. Misalnya: Kembali ke apa yang dikatakan, yaitu kembali ke, dengan kata lain.