Umum

Konsekuensi dari deforestasi

Kelangsungan hidup spesies seperti quetzal tergantung pada konservasi habitatnya.

Konsekuensi dari deforestasi skala besar tidak sedikit dan tidak mudah untuk diperbaiki. Di antara yang utama adalah:

  • Kehilangan keanekaragaman hayati. Hutan dan hutan adalah beberapa ekosistem paling subur di planet ini, rumah bagi ribuan atau jutaan bentuk kehidupan dari semua jenis (persentase tinggi yang bahkan belum ditemukan oleh manusia). Semua ini beresiko jika kita menghancurkan habitat mereka.
  • Peningkatan karbon di atmosfer dan pemanasan global. Hutan memenuhi fungsi termoregulasi planet ini karena mereka menyerap sejumlah besar karbon dioksida (CO2) yang mereka gunakan untuk melakukan fotosintesis, sebuah proses yang memungkinkan fiksasi karbon dan pelepasan oksigen (O 2 ) ke atmosfer. Saat deforestasi, kadar karbon dioksida meningkat, yang terakumulasi di atmosfer. Perubahan siklus gas ini mengakibatkan peningkatan suhu dunia, karena CO2 adalah gas rumah kaca utama.
  • Penghancuran tanah. Radiasi matahari, angin dan hujan (semua faktor erosif) dilemahkan secara signifikan oleh keberadaan hutan, yang bertindak sebagai pertahanan tanah. Tanpa mereka, unsur-unsur tersebut secara langsung mempengaruhi tanah, menyebabkan perubahan relief dan erosi.
  • Pemiskinan udara. Hutan juga melepaskan sejumlah besar uap air ke atmosfer, yang membantu menjaga tanah tetap lembab dan berkontribusi pada siklus hidrologi. Penurunan kontribusi ini menghasilkan udara yang lebih kering.
  • Penggurunan Salah satu fenomena paling mengerikan yang terkait dengan deforestasi skala besar adalah penggurunan, yaitu munculnya gurun baru atau perluasan gurun yang ada.