Umum

Konvensionalisme dalam filsafat

Dalam filsafat, konvensi menyatakan bahwa pengetahuan tergantung pada kesepakatan.

Dalam ranah filsafat, konvensionalisme adalah cara berpikir yang menurutnya semua teori dan konsep ilmiah tidak benar-benar merupakan cerminan dari hukum-hukum yang mengatur dunia objektif (yaitu, realitas).

Artinya, menganggap bahwa pengetahuan ilmiah adalah hasil kesepakatan atau kesepakatan antara para ahli yang bertugas mengelaborasi wacana ilmiah, berdasarkan pengertian kenyamanan dan kesederhanaan.

Dalam pengertian ini, konvensionalisme merupakan salah satu bentuk idealisme subjektif, yaitu pengingkaran terhadap objektivitas pengetahuan formal subjek. Pendiri cara berpikir ini adalah Henri Poincaré dari Prancis (1854-1912), yang juga merupakan pembudidaya penting matematika, fisika, dan filsafat sains.

Mazhab konvensionalis, sebagai lawan dari rasionalis, memberikan konsep tempat istimewa dalam urutan pemikiran, di atas pengalaman indrawi dunia. Mereka menganggap bahwa kondisi yang membentuk dunia adalah manusia pertama dan utama.

Ini menyiratkan bahwa segala sesuatu yang dapat diamati bergantung secara langsung pada kerangka konseptual yang diinternalisasi, bahkan sebelum mengalami hal-hal. Dengan kata lain: sebelum mengalami dunia, kita tentu sudah memiliki kategori (konvensi) yang menggambarkannya dan yang membentuk pengalaman kita tentang apa adanya.