Kritik utama eugenika berkaitan dengan keputusan tentang kehidupan orang lain, dan dengan mudahnya prasangka dapat menyusup ke keputusan tentang hal itu.

Di satu sisi, tidak ada orang waras yang percaya hari ini bahwa ada sesuatu yang benar dalam ilmu semu abad ke-19 atau dalam delusi rasis dan xenofobia Nazisme. Tetapi di sisi lain, tidak ada orang tua yang ingin membawa ke dunia anak yang sakit, cacat atau bermasalah yang akan membuat hidup sengsara.

Oleh karena itu, batas antara apa yang dianggap dapat diterima dan tidak dapat diterima selalu dapat diperdebatkan. Haruskah orang-orang dengan kesulitan dibawa ke dunia yang akan membuat keberadaan mereka lebih sulit daripada yang sudah ada untuk semua orang? Apa yang dimaksud dengan orang yang “normal” secara genetik? Apakah dapat diterima jika pasangan menolak anak mereka karena mereka tidak memiliki warna mata yang mereka inginkan?

Ini adalah pertanyaan yang membutuhkan perdebatan bioetika dan telah dibahas sejak penguraian kode genetik manusia pada awal 2000-an.

Ikuti dengan: Bioteknologi