Umum

Makna filosofis orang

Filsuf Boethius mendefinisikan pribadi sebagai substansi individual dari alam rasional.

Istilah orang memperoleh dari masa awal kemanusiaan makna yang terkait dengan keunikan. Filsuf dan negarawan Romawi Boethius (480-525) mendefinisikannya sebagai “substansi individu dari sifat rasional”, menekankan tiga gagasan tentang substansi, individualitas, dan rasionalitas.

Konsep ini akan menjadi dasar bagi mereka yang dielaborasi oleh budaya religius yang akan dipertahankan Kekristenan sampai akhir Abad Pertengahan, di mana “tiga pribadi ilahi” atau “Tritunggal Mahakudus” akan muncul: Bapa (Tuhan), putra (Kristus) dan Roh Kudus.

Dengan munculnya cararnitas, konsep orang akan beralih ke psikologi dan akan memberikan arti penting dalam wacana filosofis dengan “Aku”, karena cararnitas menjadikan manusia sebagai pusat alam semesta rasional. Oleh karena itu, Kant mendefinisikan seseorang sebagai “makhluk yang merupakan tujuan dalam dirinya sendiri”, yang berbicara tentang otonomi manusia yang baru diperoleh, setelah kerajaan Tuhan ditaklukkan.