Umum

Masalah psikososial apa yang harus dipertimbangkan untuk pasien dengan epilepsi?

Masalah psikososial utama yang terkait dengan epilepsi adalah: Kualitas manajemen medis, perlindungan berlebihan, pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan. Perawatan yang tidak memadai adalah alasan utama yang terlibat dalam masalah psikososial.

Bagaimana orang dengan epilepsi didiskriminasi?

Orang dengan epilepsi dilindungi di bawah Undang-Undang Kesetaraan, bahkan jika kejang mereka dikendalikan atau jika mereka tidak menganggap diri mereka ‘cacat’. diskriminasi asosiatif – memperlakukan seseorang secara tidak adil karena mereka terhubung dengan penyandang disabilitas lainnya.

Bisakah Anda menangis setelah kejang?

Menangis adalah fitur langka dari serangan epilepsi, dan lebih umum fitur dari kejang non-epilepsi. Kejang emosional fokal dengan kesenangan – ditandai dengan adanya pengalaman emosional positif dengan kesenangan, kebahagiaan, kegembiraan, peningkatan kesejahteraan pribadi, kesadaran diri yang meningkat atau ekstasi.

Apa yang menyebabkan munculnya kemarahan?

Banyak hal yang bisa memicu kemarahan, termasuk stres, masalah keluarga, dan masalah keuangan. Bagi sebagian orang, kemarahan disebabkan oleh gangguan yang mendasarinya, seperti alkoholisme atau depresi. Kemarahan itu sendiri tidak dianggap sebagai gangguan, tetapi kemarahan adalah gejala yang diketahui dari beberapa kondisi kesehatan mental.

Apakah epilepsi termasuk gangguan psikotik?

Gejala psikotik pada epilepsi berbagi beberapa kualitas dengan psikosis skizofrenia, seperti gejala positif dari delusi dan halusinasi paranoid. Sindrom psikotik pada epilepsi paling umum tetapi tidak secara eksklusif terkait dengan epilepsi lobus temporal. Psikosis De Novo setelah operasi epilepsi jarang terjadi.

Apa itu psikosis alternatif?

Setelah kontrol kejang dengan obat antiepilepsi dan normalisasi elektroensefalogram, masalah perilaku mungkin muncul untuk pertama kalinya pada pasien epilepsi. Fenomena ini telah disebut ‘psikosis alternatif’.

Ringkasan: Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa orang muda dengan tahap awal psikosis episode pertama (FEP) dapat mengalami pengurangan gejala dan meningkatkan fungsi tanpa obat antipsikotik ketika mereka diberikan intervensi psikologis dan manajemen kasus yang komprehensif.