Metodologi penelitian adalah disiplin ilmu yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mensistematisasikan serangkaian teknik dan sistem yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah tertentu.
Ada konsensus tentang validitas teknik penelitian seperti observasi, eksperimen dan statistik berdasarkan survei atau kuesioner.
Penting untuk menentukan metodologi yang akan digunakan dalam setiap investigasi sesuai dengan bidang tindakan. Metodologi penelitian berusaha untuk mengoptimalkan strategi untuk analisis efektivitas metode tindakan.
Metodologi penelitian dalam ilmu manusia seperti sejarah tentu melibatkan sumber dan keandalannya. Di sisi lain, ilmu – ilmu formal adalah yang paling banyak berkontribusi pada pengembangan metode melalui metodologi. Berkat merekalah metode ilmiah dikenal, yang didasarkan pada reproduktifitas pengetahuan dan kepalsuannya (kemungkinan untuk disangkal).
Ada berbagai metode yang memahami dan mempelajari metodologi, seperti empiris-analitis, deduktif hipotetis, deduktif logis atau induktif.
Bagaimana saya berhenti menjadi begitu analitis?
Bagaimana Berhenti Menganalisis dan Merasa Lebih Bahagia Sadarilah bahwa pikiran dan ide Anda bukanlah kenyataan. Itu benar! Tulis atau ucapkan dengan lantang. Temukan outlet yang produktif. Mencari pertolongan. Merenungkan. Temukan mantra Anda.
Apakah menjadi analitis adalah hal yang buruk?
Ini membatasi kreativitas dan spontanitas Anda. Ketika Anda menggunakan pikiran analitis Anda, seringkali hal itu dapat menghalangi kreativitas dan spontanitas. Terlalu banyak berpikir seringkali dapat merusaknya, terutama jika Anda mengabaikan setiap ide yang muncul di benak Anda atau terlalu menganalisis setiap tindakan yang Anda lakukan.
Apa contoh kecerdasan analitik?
Kecerdasan analitik mengacu pada kemampuan untuk menyelesaikan akademik, tugas-tugas pemecahan masalah, seperti yang digunakan dalam tes kecerdasan tradisional. Misalnya, kecerdasan kreatif akan terlibat saat menggunakan imajinasi Anda untuk menulis cerita pendek, melukis karya seni, atau membuat iklan.
Apa saja 5 keterampilan berpikir kritis?
Keterampilan berpikir kritis kunci adalah: analisis, interpretasi, inferensi, penjelasan, pengaturan diri, keterbukaan pikiran, dan pemecahan masalah.