Umum

Realitas dalam filsafat

Seperti yang kita katakan sebelumnya, filsafat telah memperhatikan pemikiran dan pemahaman realitas sejak zaman kuno. Belakangan ini telah bergabung dengan disiplin ilmu lain, seperti psikologi.

Salah satu pemikir utama yang nyata dalam tradisi Barat adalah Immanuel Kant dari Jerman (1724-1804). Kant membedakan fenomena dari noumenon: fenomena itu tunduk pada kondisi subjektif kepekaan, pada pengetahuan apriori dan pertimbangan yang sesuai dengan pikiran manusia; sedangkan noumenon akan menjadi hal-dalam-dirinya sendiri, dilucuti dari semua jenis representasi.

Banyak pemikir kemudian mengusulkan untuk memahami realitas dan realitas secara terpisah, misalnya psikoanalis Prancis kontemporer Jacques Lacan (1901-1981). Menurut pendekatan ini, realitas akan menjadi apa yang subjek rasakan atau pahami tentang yang sebenarnya, yaitu sesuatu yang sangat dekat dengan akal sehat dan opini publik. Sedangkan yang nyata adalah sisa-sisa dunia yang tidak dapat dipahami, yaitu dilambangkan atau diwakili.

Untuk pemikiran kontemporer, realitas selalu merupakan sistem kompleks yang terus diperbarui, dan di dalamnya subjek dan objek filsafat tradisional menjadi hidup.