Umum

Revolusi Ilmiah

Salah satu aspek sentral dari Zaman Modern adalah munculnya ilmu pengetahuan dan metode ilmiah, sebuah konsep filosofis dan metodologis yang mengubah dunia selamanya.

Revolusi Ilmiah terjadi antara abad ke-16 dan akhir abad ke-17. Ini terdiri dari ledakan pengetahuan baru yang sesungguhnya dalam fisika, biologi, astronomi, anatomi manusia, matematika, kimia, dan bidang pengetahuan lainnya. Dampaknya pada sejarah manusia hanya sebanding dengan Revolusi Neolitik yang menghasilkan penemuan pertanian.

Revolusi ini dimungkinkan berkat keberadaan humanisme, tetapi juga karena kejeniusan para filsuf dan ilmuwan seperti Nicolás Copernicus (1473-1543). Karyanya “On the movement of the celestial spheres” dianggap sebagai tonggak pendiri Revolusi Ilmiah. Di dalamnya ia menentang caral geosentris alam semesta tradisional dan mengusulkan caral heliosentris, di mana Bumi berputar mengelilingi Matahari dan bukan sebaliknya.

Nama kunci lainnya adalah Galileo Galilei (1564-1642), Johannes Kepler (1571-1630), Isaac Newton (1643-1727), Francis Bacon (1561-1626), Robert Hooke (1635-1703), di antara banyak lainnya.

Selain mempromosikan pengembangan pengetahuan tentang alam, revolusi ini membawa metode unik dan baru, untuk membedakan pengetahuan yang sah, dapat diverifikasi, dapat diverifikasi dari interpretasi dan subjektivitas: metode ilmiah.

Metode ilmiah mewakili perubahan filosofis besar, yang memberi umat manusia cara untuk menciptakan dan melegitimasi pengetahuannya sendiri, terlepas dari apa yang didiktekan oleh tradisi agama. Kita masih menuai buah dari perubahan seperti itu hari ini.

Selengkapnya di: Revolusi Ilmiah