Umum

Sumber daya genre puitis

Antitesis adalah penggunaan dua kata yang maknanya berlawanan.

Sumber puitis, sumber sastra atau tokoh sastra adalah perbedaan penggunaan kata yang digunakan pengarang untuk memperkaya atau memberikan estetika puisi itu sendiri. Di antara yang paling banyak digunakan adalah:

Perbandingan. Sebuah unsur nyata dan unsur imajiner diambil dan dibangun hubungan di antara mereka, keduanya biasanya digabungkan dengan kata “seperti”. Misalnya: Anjing sepupu saya memiliki wajah bulat seperti bulan.

Antitesis. Dua kata, ide, atau frasa yang mengungkapkan kebalikannya digabungkan. Contoh: Saya panas dan dingin.

Metafora. Arti dari satu kata ditransfer ke yang lain karena kesamaan atau hubungan antara dua konsep. Misalnya: Pengacara dan terdakwa memicu selama persidangan.

Pengejawantahan. Kualitas manusia dikaitkan dengan makhluk atau benda hidup lainnya. Sebagai contoh: Pohon berduka atas hilangnya daunnya.

hiperbola. Kualitas atau karakteristik subjek atau objek dilebih-lebihkan. Misalnya: Saya akan pergi tidur, saya mati karena tidur.

Sinestesia Sensasi dari indera yang berbeda digabungkan dalam teks. Sebagai contoh: Malam itu kesunyian yang gelap melewati saya.

Aliterasi. Satu atau lebih suara yang sama diulang dalam sebuah frase. Misalnya: Keheningan Anda terasa sepi di tempat Anda.

Onomatopoeia. Suara yang disebabkan oleh tindakan tertentu ditiru dengan kata-kata . Misalnya: Dering, telepon berdering.

Anafora. Sebuah kata atau frase diulang di awal setiap ayat. Misalnya: Kita akan pergi bersama sampai akhir, kita akan pergi, bahkan jika tidak ada yang ingin melihat kita.

hiperbaton. Urutan sintaksis logis dari sebuah kalimat diubah. Misalnya: Pada malam hari Anda pergi ke toko untuk membeli.

Oksimoron. Dua konsep yang berlawanan digunakan dalam sebuah kalimat atau frase. Misalnya: Kebisingan senyap menyerbu segalanya.

Sinekdoke. Keseluruhan disebut di satu sisi, atau sebaliknya, spesies untuk genus, atau sebaliknya, atau bahan untuk objek. Misalnya: Swiss mengalahkan Spanyol di babak playoff (Swiss dan Spanyol merujuk pada pemain).

Paralelisme. Struktur sintaksis tertentu diulang dalam dua ayat atau bagian teks untuk menghasilkan ritme. Misalnya: hari yang dingin, malam yang hangat.

Pleonasme. Istilah yang berlebihan disertakan. Misalnya: Kita naik ke atas untuk mencari tempat bermalam.

Elips. Beberapa kata dihilangkan secara sukarela. Misalnya: Saya orang Brasil, orang dari Bolivia.

Lanjutkan dengan: Sastra