Kimia

Pengertian Adsorpsi dan Manfaat Adsorpsi

Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau caira (zat penyerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat teryerap, adsorbat) pada permukaannya. Pada adsorpsi ini terjadi peristiwa penyerapan suatu zat sehingga partikel-partikel zat tersebut menempel pada bidang penyerapan. Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik molekul-molekul pada permukaan adsorban.

Pembersihan kotoran dengan sabun contoh adsorpsi
Pembersihan kotoran dengan sabun contoh adsorpsi

Adsorpsi di manfaatkan untuk hal-hal berikut: Penggunaan norit (Serbuk karbon) untuk penyembuhan sakit perut, Proses pemutihan gula pasir pada industri gula dengan tanah diatomit dan arang tulang, Pewarnaan serat sutra, wol atau kapas dalam larutam AL₂(SO₄)₃ pada industri tekstil, Proses penjernihan air keruh dengan tawas, Pembersihan kotoran dengan sabun dan Adsorpsi koloid humus oleh koloid tanah liat.

Adsorpsi fisika

Berhubungan dengan gaya Van der Waals. Apabila gaya tarik menarik antara zat terlarut dengan adsorben lebih besar dari gaya tarik menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya, maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada permukaan adsorben. Adsorpsi ini mirip dengan proses kondensasi dan biasanya terjadi pada temperatur rendah. Pada proses ini gaya yang menahan molekul fluida pada permukaan solid relatif lemah, dan besarnya sama dengan gaya kohesi molekul pada fase cair (gaya van der waals) mempunyai derajat yang sama dengan panas kondensasi dari gas menjadi cair, yaitu sekitar 2.19-21.9 kg/mol. Keseimbangan antara permukaan solid dengan molekul fluida biasanya cepat tercapai dan bersifat reversibel. Adsorbsi dapat memurnikan suatu larutan dari zat-zat pengotornya.

Adsorpsi kimia

Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang jauh lebih besar daripada adsorpsi fisika. Panas yang dilibatkan adalah sama dengan panas reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi ditahan pada permukaan oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam molekul. Karena adanya ikatan kimia maka pada permukaan adsorben akan terbentuk suatu lapisan, di mana terbentuknya lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan selanjutnya oleh bantuan adsorben sehingga efektivitasnya berkurang.

Kinetika Adsorpsi

Seperti halnya kinetika kimia, kinetika adsorpsi juga berhubungan dengan laju reaksi. Hanya saja, kinetika adsorpsi lebih khusus, yang hanya membahas sifat penting dari permukaan zat. Kinetika adsorpsi yaitu laju penyerapan suatu fluida oleh adsorben dalam suatu jangka waktu tertentu. Kinetika adsorpsi suatu zat dapat diketahui dengan mengukur perubahan konsentrasi zat teradsorpsi tersebut, dan menganalisis nilai k (berupa slope/kemiringan) serta memplotkannya pada grafik. Kinetika adsorpsi dipengaruhi oleh kecepatan adsorpsi. Kecepatan adsorpsi dapat didefinisikan sebagai banyaknya zat yang teradsorpsi per satuan waktu. Seperti halnya laju reaksi, banyak faktor yang mempengaruhi kinetika adsorpsi atau cepat atau lambatnya penyerapan terjadi.

Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika (disebabkan oleh gaya Van Der Waals yang ada pada permukaan adsorbens) dan adsorpsi kimia (terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi tergantung pada sifat khas zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan suhu) 1. Adsorpsi fisika Berhubungan dengan gaya Van der Waals. Apabila daya tarik menarik antara zat terlarut dengan adsorben lebih besar dari daya tarik menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya, maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada permukaan adsorben. Adsorpsi ini mirip dengan proses kondensasi dan biasanya terjadi pada temperatur rendah pada proses ini gaya yang menahan molekul fluida pada permukaan solid relatif lemah, dan besarnya sama dengan gaya kohesi molekul pada fase cair (gaya van der waals) mempunyai derajat yang sama dengan panas kondensasi dari gas menjadi cair, yaitu sekitar 2.19-21.9 kg/mol. Keseimbangan antara permukaan solid dengan molekul fluida biasanya cepat tercapai dan bersifat reversibel. 2. Adsorpsi Kimia Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang jauh lebih besar daripada Adsorpsi fisika. Panas yang dilibatkan adalah sama dengan panas reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi ditahan pada permukaan oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam molekul. Karena adanya ikatan kimia maka pada permukaan adsorbent akan terbentuk suatu lapisan atau layer, dimana terbentuknya lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan selanjutnya oleh batuan adsorbent sehingga efektifitasnya berkurang.

Related Posts

Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia SMA

Laboratorium merupakan tempat untuk eksperimen yang sangat membatu dalam mempelajari ilmu kimia. Fungsi laboratorium di sekolah adalah sebagai berikut : Membantu memahami konsep – konsep kimia Membuktikan berbagai…

Apa perbedaan koloid liofil dan koloid liofob

Perbedaan koloid liofil dan koloid liofob adalah sebagai berikut: Berikut di bawah ini adalah perbedaan kolioig liopil dan koloid liopob. Selain kemudahan larut dalam air, kedua larutan koloid…

Apa perbedaan sifat fisika dan sifat kimia

Perbedaan sifat fisika dan sifat kimia adalah: Sifat fisika adalah sifat yang dapat diukur atau diamati tanpa mengubah sifat kimia zat. Beberapa contoh sifat fisik adalah warna, kepadatan…

Pengertian Perubahan Kimia dan Contohnya

Perubahan kimia adalah perubahan yang disertai dengan terbentuknya zat yang baru. Perubahan kimia juga dikenal sebagai reaksi kimia. Terjadinya perubahan kimia dapat diidentifikasikan dengan pembentukan endapan atau gas,…

Kegunaan Unsur Barium dan Sejarah Barium

Nama unsur ini berasal dari kata Yunani untuk berat, barys. Unsur barium mempunyai Nomor atom: 56 Berat atom: 137,327 Titik lebur: 1000 K (727 ° C atau 1341…

Kegunaan Unsur Timbal dan Sejarah Timbal

Nama unsur timbal berasal dari kata Anglo-Saxon. Simbol kimia timbal berasal dari kata Latin untuk pengairan, timah hitam. Unsur timbal mempunyai: Nomor atom: 82 Berat atom: 207,2 Titik…

This Post Has 3 Comments

Comments are closed.